UJIAN Nasional, suatu kebijakan pendidikan yang selalu menuai pro dan kontra setiap penyelenggaraanya. Ganti menteri biasanya ganti kebijakan. Namun kebijakan Ujian Nasional tetap berlaku meski wajah baru menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Satu hal yang membedakan adalah hasil Ujian Nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa melainkan sebagai pemetaan kualitas pendidikan di seluruh provinsi Indonesia. Di sisi lain, hasil Ujian Nasional menjadi persyaratan untuk bisa masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ujian Nasional sebenarnya memberikan banyak manfaat bagi semua pihak. Pertama, bagi guru. Para pengajar akan lebih dihargai oleh siswa karena anak didiknya akan selalu memperhatikan pelajaran, terutama yang akan diujikan. Guru pun akan lebih bersemangat dalam mengajar.
Kedua, bagi siswa. Hasil Ujian Nasional akan menjadi tolok ukur kemampuan yang mereka peroleh selama belajar tiga tahun di sekolah.
Ketiga, bagi pihak swasta seperti lembaga bimbingan belajar (bimbel). Kemunculan bimbel saat ini dapat kita ibaratkan seperti jamur di musim hujan. Ujian Nasional dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, terutama bagi guru dan mahasiswa yang mendalami ilmu-ilmu yang menjadi mata pelajaran Ujian Nasional.
Bekal untuk menghadapi ujian adalah persiapan yang baik dan matang dengan cara rajin belajar. Materi pelajaran Ujian Nasional bisa kita pelajari secara bertahap.
Contohnya adalah ketika kita belajar matematika. Pertama, kita bisa membuat peta konsep pada setiap babnya. Peta konsep merupakan ringkasan materi pada tiap bab dengan menggunakan kombinasi gambar dan warna yang menarik sehingga kita tidak akan cepat bosan dalam belajar.
Kedua, kita buat target harian. Misalnya dalam sehari kita harus bisa mengerjakan beberapa soal Ujian Nasional.
Ketiga, berilah hadiah pada diri kita bila bisa belajar secara rutin selama seminggu penuh. Hadiah itu bisa berupa membeli makanan yang paling kita sukai atau jalan-jalan dengan teman di akhir pekan sebagai refreshing.
Kegiatan-kegiatan keagamaan seperti dzikir dan istighotsah juga sering dilaksanakan oleh para siswa, guru, dan orangtua ketika mendekati pelaksanaan Ujian Nasional. Kegiatan spiritual ini bermanfaat sekali karena bisa memberikan kekuatan rohani bagi siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional.
Kitab suci Al-Qur’an surat Al-Mu’min ayat ke-60 berbunyi, “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan permohonanmu.” Dalam hal ini kita disuruh untuk berusaha semaksimal mungkin terlebih dahulu kemudian baru berdoa. Setelah itu kita baru boleh bertawakal (berserah diri) kepada Allah SWT untuk hasilnya.
Apabila belajar dengan sungguh-sungguh telah kita lakukan, mintalah doa restu pada kedua orangtua dan guru, serta jangan lupa berdoa kepada Allah SWT. Maka apa pun hasil Ujian Nasional, pasti kita bisa menerima dan tidak akan menyesalinya karena telah melakukan yang terbaik. Semoga pelaksanaan Ujian Nasional bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Eki Tirtana Zamzani
Pengajar Matematika di The House of Training Centre/(HTC) Mojokerto
Alumnus Pendidikan Matematika/(PMT) UIN Sunan Ampel Surabaya
http://news.okezone.com/read/2015/05/01/65/1143228/detik-detik-ujian-nasional
ekitirtanazamzani 